Selasa, 29 Juni 2010
Galaksi Andromeda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.
Senin, 28 Juni 2010
Galaksi Raksasa dan Black Hole Tumbuh Bersama
Penelitian baru terhadap bagian jagad raya yang amat jauh telah membenarkan gagasan yang menyebutkan black hole dan galaksi-galaksi saling membantu pertumbuhan masing-masing melalui penggabungan yang maha besar.
Dalam salah satu penyelidikan, para peneliti mendapatkan bahwa galaksi-galaksi dan black hole-black hole tampaknya tumbuh terus selama terjadi proses kelahiran bintang-bintang. Observasi menunjukkan adanya hubungan erat antara kelahiran bintang (yang berarti pertumbuhan galaksi) dengan pertumbuhan black hole di beberapa galaksi yang pada jarak 10 milyar tahun cahaya dari Bumi.
Para astronom menduga hubungan itu merupakan hubungan timbal balik dimana penggabungan galaksi satu dengan galaksi lain telah memicu pembentukan bintang. Di lain pihak, proses itu sekaligus memberi "bahan bakar" bagi black hole untuk tumbuh karena ia juga mendapatkan lebih banyak materi untuk dihisap.
Hasil penelitian di atas semakin menambah bukti adanya kerjasama konstruksi yang pada akhirnya menghasilkan galaksi-galaksi raksasa berisi bintang-bintang tua dan didominasi black hole di pusatnya.
"Temuan ini memberi dukungan langsung pada teori yang mengaitkan adanya hubungan antara pertumbuhan galaksi-galaksi raksasa dengan black hole di dalamnya," kata pimpinan peneliti David Alexander dari Universitas Cambridge, yang menuliskan riset ini di journal Nature edisi 7 April.
Adapun galaksi-galaksi di atas diamati menggunakan teleskop submilimeter James Clerk Maxwell, sementara Observatorium Keck di Hawaii dipakai untuk menghitung laju pertumbuhan bintang. Para peneliti juga memanfaatkan teleskop ruang angkasa sinar-X Chandra guna mendeteksi gas panas di sekitar black hole - karena black hole sendiri tidak bisa dilihat - yang dapat dipakai untuk memperkirakan pertumbuhan lubang hitam itu.
Dua titik cahaya black hole yang dilihat memakai mata sinar-X teleskop Chandra
Hasilnya - yakni pertumbuhan galaksi dan perkembangan black hole - kemudian dibandingkan, dan ternyata hasilnya menunjukkan adanya hubungan erat.
Temuan ini cocok dengan simulasi komputer yang dibuat Tiziana Di Matteo dari Universitas Carnegie Mellon yang menunjukkan bahwa penggabungan galaksi akan membuat materi (dalam hal ini bintang-bintang dan objek lain) bergerak ke pusat sistem. Nah, materi ini akan menjadi makanan bagi black hole di situ, sehingga ketika galaksi menjadi besar karena penggabungan, black hole pun ikut membesar.
Hal yang sama terjadi ketika dua black hole bergabung. Energi yang dihasilkannya akan memberi bahan bagi pembentukan bintang-bintang karena banyaknya gas yang ditarik. Tidak semua gas akan terhisap dan sisa gas yang ada akan bisa menjadi materi pembentuk bintang.
Namun penggabungan galaksi sepertinya tidak banyak terjadi akhir-akhir ini. Walau begitu, dalam beberapa milyar tahun mendatang, galaksi Bima sakti kita diperkirakan akan bergabung dalam sebuah tabrakan besar dengan galaksi Andromeda. (space.com/wsn)
Dalam salah satu penyelidikan, para peneliti mendapatkan bahwa galaksi-galaksi dan black hole-black hole tampaknya tumbuh terus selama terjadi proses kelahiran bintang-bintang. Observasi menunjukkan adanya hubungan erat antara kelahiran bintang (yang berarti pertumbuhan galaksi) dengan pertumbuhan black hole di beberapa galaksi yang pada jarak 10 milyar tahun cahaya dari Bumi.
Para astronom menduga hubungan itu merupakan hubungan timbal balik dimana penggabungan galaksi satu dengan galaksi lain telah memicu pembentukan bintang. Di lain pihak, proses itu sekaligus memberi "bahan bakar" bagi black hole untuk tumbuh karena ia juga mendapatkan lebih banyak materi untuk dihisap.
Hasil penelitian di atas semakin menambah bukti adanya kerjasama konstruksi yang pada akhirnya menghasilkan galaksi-galaksi raksasa berisi bintang-bintang tua dan didominasi black hole di pusatnya.
"Temuan ini memberi dukungan langsung pada teori yang mengaitkan adanya hubungan antara pertumbuhan galaksi-galaksi raksasa dengan black hole di dalamnya," kata pimpinan peneliti David Alexander dari Universitas Cambridge, yang menuliskan riset ini di journal Nature edisi 7 April.
Adapun galaksi-galaksi di atas diamati menggunakan teleskop submilimeter James Clerk Maxwell, sementara Observatorium Keck di Hawaii dipakai untuk menghitung laju pertumbuhan bintang. Para peneliti juga memanfaatkan teleskop ruang angkasa sinar-X Chandra guna mendeteksi gas panas di sekitar black hole - karena black hole sendiri tidak bisa dilihat - yang dapat dipakai untuk memperkirakan pertumbuhan lubang hitam itu.
Dua titik cahaya black hole yang dilihat memakai mata sinar-X teleskop Chandra
Hasilnya - yakni pertumbuhan galaksi dan perkembangan black hole - kemudian dibandingkan, dan ternyata hasilnya menunjukkan adanya hubungan erat.
Temuan ini cocok dengan simulasi komputer yang dibuat Tiziana Di Matteo dari Universitas Carnegie Mellon yang menunjukkan bahwa penggabungan galaksi akan membuat materi (dalam hal ini bintang-bintang dan objek lain) bergerak ke pusat sistem. Nah, materi ini akan menjadi makanan bagi black hole di situ, sehingga ketika galaksi menjadi besar karena penggabungan, black hole pun ikut membesar.
Hal yang sama terjadi ketika dua black hole bergabung. Energi yang dihasilkannya akan memberi bahan bagi pembentukan bintang-bintang karena banyaknya gas yang ditarik. Tidak semua gas akan terhisap dan sisa gas yang ada akan bisa menjadi materi pembentuk bintang.
Namun penggabungan galaksi sepertinya tidak banyak terjadi akhir-akhir ini. Walau begitu, dalam beberapa milyar tahun mendatang, galaksi Bima sakti kita diperkirakan akan bergabung dalam sebuah tabrakan besar dengan galaksi Andromeda. (space.com/wsn)
Jumat, 25 Juni 2010
Mengenalkan M.G.I
Halo teman-temanku semua yang hebat, saya Samuel Nanda yang juga membuat blog GemiVora... Tapi kini saya bukan untuk membahas game, di blog ini saya akan membahas tentang ide-ide saya yang hebat menurut saya... karena saya ingin menjadi astronot, saya membuat grup scientist ini, nama dari grup saya adalah M.G.I, itu adalah singkatan dari "My Great Idea". Hebat kan...jadi kalau teman-teman ingin mengungkapkan idenya dan membahas sesuatu yang bersifat ilmiah...silahkan tulis di blog ini oke!!!
Salam Scientist
Samuel Nanda
Salam Scientist
Samuel Nanda
Langganan:
Postingan (Atom)