Senin, 28 Juni 2010

Galaksi Raksasa dan Black Hole Tumbuh Bersama

Penelitian baru terhadap bagian jagad raya yang amat jauh telah membenarkan gagasan yang menyebutkan black hole dan galaksi-galaksi saling membantu pertumbuhan masing-masing melalui penggabungan yang maha besar.

Dalam salah satu penyelidikan, para peneliti mendapatkan bahwa galaksi-galaksi dan black hole-black hole tampaknya tumbuh terus selama terjadi proses kelahiran bintang-bintang. Observasi menunjukkan adanya hubungan erat antara kelahiran bintang (yang berarti pertumbuhan galaksi) dengan pertumbuhan black hole di beberapa galaksi yang pada jarak 10 milyar tahun cahaya dari Bumi.

Para astronom menduga hubungan itu merupakan hubungan timbal balik dimana penggabungan galaksi satu dengan galaksi lain telah memicu pembentukan bintang. Di lain pihak, proses itu sekaligus memberi "bahan bakar" bagi black hole untuk tumbuh karena ia juga mendapatkan lebih banyak materi untuk dihisap.

Hasil penelitian di atas semakin menambah bukti adanya kerjasama konstruksi yang pada akhirnya menghasilkan galaksi-galaksi raksasa berisi bintang-bintang tua dan didominasi black hole di pusatnya.

"Temuan ini memberi dukungan langsung pada teori yang mengaitkan adanya hubungan antara pertumbuhan galaksi-galaksi raksasa dengan black hole di dalamnya," kata pimpinan peneliti David Alexander dari Universitas Cambridge, yang menuliskan riset ini di journal Nature edisi 7 April.

Adapun galaksi-galaksi di atas diamati menggunakan teleskop submilimeter James Clerk Maxwell, sementara Observatorium Keck di Hawaii dipakai untuk menghitung laju pertumbuhan bintang. Para peneliti juga memanfaatkan teleskop ruang angkasa sinar-X Chandra guna mendeteksi gas panas di sekitar black hole - karena black hole sendiri tidak bisa dilihat - yang dapat dipakai untuk memperkirakan pertumbuhan lubang hitam itu.



Dua titik cahaya black hole yang dilihat memakai mata sinar-X teleskop Chandra

Hasilnya - yakni pertumbuhan galaksi dan perkembangan black hole - kemudian dibandingkan, dan ternyata hasilnya menunjukkan adanya hubungan erat.

Temuan ini cocok dengan simulasi komputer yang dibuat Tiziana Di Matteo dari Universitas Carnegie Mellon yang menunjukkan bahwa penggabungan galaksi akan membuat materi (dalam hal ini bintang-bintang dan objek lain) bergerak ke pusat sistem. Nah, materi ini akan menjadi makanan bagi black hole di situ, sehingga ketika galaksi menjadi besar karena penggabungan, black hole pun ikut membesar.

Hal yang sama terjadi ketika dua black hole bergabung. Energi yang dihasilkannya akan memberi bahan bagi pembentukan bintang-bintang karena banyaknya gas yang ditarik. Tidak semua gas akan terhisap dan sisa gas yang ada akan bisa menjadi materi pembentuk bintang.

Namun penggabungan galaksi sepertinya tidak banyak terjadi akhir-akhir ini. Walau begitu, dalam beberapa milyar tahun mendatang, galaksi Bima sakti kita diperkirakan akan bergabung dalam sebuah tabrakan besar dengan galaksi Andromeda. (space.com/wsn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar